Menangkap Peluang dan Tantangan Bursa Saham

Dokumentasi: Koran “SUARA PEMBARUAN”, edisi Senin, 6 Maret 1995

—Artikel Dokumentasi—

(Artikel ini telah diterbitkan oleh SUARA PEMBARUAN, edisi Senin, 6 Maret 1995)

Bacaan Lainnya

Meskipun pertumbuhan bursa saham Indonesia tahun 1994 yang lalu menunjukkan perkembangan yang kurang memuaskan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, akan tetapi keberadaannya dalam tahun ini tampaknya akan menemui banyak peluang daripada tantangan. Tantangan-tantangan yang ada tampaknya tidak banyak menimbulkan dampak serius, sehingga bursa saham dalam tahun ini dapat diharapkan bisa berkembangan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Harapan ini setidaknya diperkuat dengan kian menguatnya faktor fundamental bursa dan semangat lembaga pasar modal Indonesia untuk terus berjuang secara maksimal guna mendorong perkembangan bursa saham yang lebih maju lagi dalam rangka menyukseskan dan membantu pembiayaan pembangunan nasional. Di samping itu, perkembangan ekonomi Indonesia yang oleh banyak pakar ekonomi diperkirakan cenderung membaik di masa mendatang (khususnya dalam tahun ini), serta keadaan politik Indonesia yang cukup stabil selama ini, merupakan faktor amat penting yang akan mampu memperkuat kepercayaan investor terhadap keamanan investasi di Indonesia. Dengan demikian, pada akhirnya akan dapat berdampak sangat positif terhadap perkembangan bursa saham Indonesia, khususnya dalam tahun 1995 ini.

Peluang

Beberapa peluang yang dapat memperkuat keyakinan terhadap prospek bursa saham Indonesia yang yang lebih baik dalam tahun ini ditunjukkan oleh beberapa faktor pendorong yang dapat memacu kegairahan perdagangan saham di bursa. Dari sisi internal atau dari faktor lembaga pelaku dan penyelenggara pasar modal, perkembangan bursa setidaknya akan didorong oleh beberapa faktor seperti menguatnya faktor fundamental (emiten), perbaikan dan penyempurnaan fasilitas kegiatan bursa, akan segera dikeluarkannya Undang-Undang Pasar Modal yang baru, dilonggarkannya price earning ration (PER) bagi calon emiten, serta ketegasan dan tekad lembaga pasar modal dalam mendorong perkembangan bursa saham yang lebih maju lagi.

Dari sisi eksternal atau di luar pelaku dan penyelenggara pasar modal, bursa saham secara umum akan didorong oleh beberapa faktor seperti perkembangan ekonomi Indonesia yang cenderung membaik, keadaan poltiik Indonesia yang cukup stabil dan terkendali, kebijakan ekonomi dan moneter yang hati-hati dan tidak bersifat mendadak, terkendalinya tingkat inflasi pada batas yang diharapkan, serta membaiknya pendapatan masyarakat. Di samping itu, pengaruh beberapa kebijakan pemerintah dalam tahun 1994, tampaknya masih dapat berpengaruh positif terhadap pekembangan bursa saham di tahun 1995 ini.

Mempelajari lebih mendalam lagi dari sisi internalnya atau faktor yang berasal dari emiten, lembaga pelaksana, lembaga pendukung, dan pengawas pasar modal (termasuk pemerintah), tampaknya penguatan faktor fundamental,  khususnya cenderung membaiknya kinerja emiten akan membawa pengaruh yang cukup baik dalam merangsang semangat investor untuk melakukan transaksi saham. Hal in dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Dalam laporan keuangan emiten yang diterbitkan akhir-akhir ini, sebagian besar memperlihatkan keadaan yang membaik. Hal ini bisa menjadi dasar perkiraan bahwa keadaan tersebut akan cenderung membaik, setidaknya dalam jangka pendek dan menengah.

Masih dari sisi internal, akan go public-nya beberapa perusahaan  BUMN seperti PT Telkom dan PT Jasa Marga, serta beberapa BUMN lainnya dalam waktu dekat, akan menjadi peluang bagi bursa saham untuk dapat berkembang lebih baik dan dapat melahirkan daya tarik tersendiri bagi investor untuk melakukan transaksi saham di bursa.  Pengalaman telah membuktikan keadaan tersebut, yaitu ketika PT Indosat go public, perhatian investor hampir seluruhnya tercurah pada perdagangan saham PT Indosat dan memang saham PT Indosat mampu menghidupkan bursa saham dan memberikan gain cukup besar bagi investor sehingga berhasil menjadi motor penggerak kegairahan bursa saham pada waktu itu.

Peluang lainnya dari sisi internal adalah akan dilakukannya penyempurnaan sistem perdagangan saham melalui komputerisasi atau otomatisasi perdagangan saham di BEJ segera setelah menempati gedung barunya di Jalan Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, pada pertengahan tahun ini. Dengan otomatisasi perdagangan saham ini akan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham, meningkatkan efisiensi bursa, mengurangi biaya transaksi, meningkatkan kepercayaan investor, khususnya tentang prosedur perdagangan saham yang tidak memihak, mendorong pasar lokal, dan dapat menyebarluaskan informasi bursa yang terpercaya, menyeluruh, tepat waktu, dan berdaya jangkau luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.