NADINARASI.COM – PEMBANGUNAN yang berkelanjutan tanpa merugikan lingkungan hidup, menjadi kewajiban bersama seluruh negara di dunia. Demikian pula dengan Indonesia, komitmen tinggi terhadap pembangunan yang berkelanjutan telah ditunjukkan melalui berbagai kegiatan. Termasuk dalam mengelola sumber daya alamnya, Indonesia sangat serius dalam mengembangkan pembangunan yang berkelanjutan, guna menjaga kelestarian bumi atau lingkungan hidup.
Indonesia telah menerapkan perencanaan pembangunan rendah karbon yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana pembangunan jangka menengah nasional. Indonesia juga telah menetapkan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai wujud komitmen Indonesia agar kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat tidak merugikan lingkungan.
Perlu Langkah Luar Biasa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato virtualnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) P4G 2030 (Partnering for Green Growth and Global Goals 2030), mendorong agar Inisiatif P4G 2030 dilakukan dengan langkah serius dan Luar Biasa. Pada pidato di acara KTT P4G 2030 yang diselenggarakan di Korea Selatan, pada 30 Mei 2021 tersebut, Presiden Jokowi berpendapat bahwa Inisiatif P4G tidak bisa dilakukan dengan biasa-biasa saja. Namun harus dilakukan dengan dengan cara yang luar biasa.
Menurut Presiden Jokowi, ancaman perubahan iklim dan pandemi COVID-19 mengingatkan seluruh negara untuk lebih serius dalam mengembangkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berketahanan. Dikatakan oleh Presiden Jokowi bahwa Inisiatif P4G 2030 tidak bisa dilakukan dengan business as usual. Presiden Jokowi mengatakan bahwa, semua pihak harus melakukan dengan cara-cara yang luar biasa.
Presiden Jokowi, ketika menyampaikan pidato secara virtual pada acara KTT P4G 2030 yang diselenggarakan di Korea Selatan pada 30 Mei 2021. (Foto: BPMI - SetPres)Kemitraan antarpemangku kepentingan adalah kunci untuk memastikan aktivitas perekonomian, produksi, dan konsumsi dilakukan secara berkelanjutan. Sebagaimana dipublikasikan oleh Sekretariat Kabinet (Setkab), Presiden Jokowi memandang bahwa langkah-langkah fundamental untuk memastikan tercapainya pembangunan hijau di tataran global harus dilakukan. Yang pertama, menurut Presiden adalah mewujudkan enabling environment yang mendorong sinergi antara investasi dan penciptaan lapangan kerja dengan pembangunan hijau.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah menerapkan perencanaan pembangunan rendah karbon yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana pembangunan jangka menengah nasional. Indonesia juga telah meluncurkan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai wujud komitmen Indonesia agar kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat tidak merugikan lingkungan.